Pada artikel sebelumnya Anda telah mengenal secara sederhana definisi serta pengertian dari gangguan OCD. Memang gangguan ini bersifat psikologis, dan selayaknya gangguan psikologis lainnya, penyebab pasti dari OCD memang masih belum dapat dipastikan. Namun beberapa ilmuan yakin bahwa gangguan OCD sedikit banyak bersifat genetic.
Penyebab dan Gejala OCD
Jadi ketika ada anggota keluarga Anda seperti ayah atau ibu yang menderita OCD, maka risiko Anda untuk terserang gangguan yang sama dapat meningkat hingga tiga kali lipat. Pada dasarnya, gangguan OCD juga dapat terpicu oleh beberapa kejadian yang menyebabkan trauma, terlebih lagi pada orang yang memiliki resiko lebih tinggi untuk terserang OCD. Untuk lebih jelasnya, silahkan simak penyebab dan gejala OCD di bawah.
Penyebab OCD
Seperti yang telah kami jelaskan sebelumnya, OCD merupakan penyakit gangguan psikologis yang sampai sekarang masih belum jelas penyebabnya. Mungkin pada dasarnya beberapa orang telah mengidap penyakit ini namun gejala yang ditunjukkan masih dalam skala kecil (Minor).
Ketika orang tersebut mengalami kejadian traumatis, seperti kehilangan anggota keluarga atau pengalaman yang kurang menyenangkan, bisa jadi gangguan OCD tersebut terpicu sehingga mereka mulai menampakkan gejala OCD dengan lebih jelas. Faktor beban pikiran atau stress juga dapat mempengaruhi penyakit OCD ini, walaupun memang masih belum ada penelitian yang mampu membuktikan hal tersebut.
Di luar factor factor psikologis tersebut, ada beberapa hal yang dipercaya juga mampu memicu terjadinya gangguan OCD, antara lain:
• Pengaruh Asuhan Orang Tua: Sikap yang overprotective dan terlalu cemas dipercaya dapat memicu terjadinya OCD pada anak.
• Kelainan Pada Otak: Pada penderita OCD, otak mereka umumnya mengalami kekurangan serotonin, dimana serotonin ini berpengaruh dalam mengatur kondisi suasana hati dan kecemasan pada tubuh.
• Infeksi: Memang terlihat aneh, namun ada beberapa teori yang mengatakan bahwa infeksi merupakan salah satu pemicu OCD. Hal tersebut dikarenakan oleh pengaruh antibody yang memicu reaksi terhadap bagian otak tertentu.
Gejala OCD
Pada artikel sebelumnya kami telah memberi beberapa tahap tahap gangguan OCD ini. Setiap orang pasti pernah merasakan memiliki perasaan atau pikiran yang tidak menyenangkan dan bersifat negative. Pada orang normal mereka tidak membairkan pikiran negative ini menguasai tubuh mereka, namun pada penderita OCD tidak demikian, mereka cenderung tidak dapat membendung pikiran negative tersebut sehingga cenderung muncul obsesi, beberapa contoh dari obsesi tersebut adalah:
- Semua harus teratur serta simetris
- Takut kotor
- Takut terjadi hal buruk, seperti berkali kali melihat apakah gembok pagar sudah terpasang
Memang beberapa hal yang menjadi obsesi tersebut adalah hal umum yang biasa kita lakukan sehari hari. Perbedaannya adalah, pada penderita OCD cenderung terlalu ekstrim, maka dari itu mereka juga melakukan kegiatan yang sama secara berulang ulang, bahkan dalam kasus tertentu bisa melukai diri sendiri, contohnya adalah:
- Cuci tangan hingga kulit menjadi lecet
- Berulang kali memeriksa kompor, setrika, atau gembok pagar
- Sangat menyukai keteraturan, bahkan hingga masuk kategori berlebihan
Salah satu fakta yang unik dari OCD ini adalah penderita umumnya sadar bahwa mereka sedang melakukan hal yang tidak wajar, namun mereka tidak mampu menghentikannya karena dorongan yang sedemikian kuat dari otak. Karena itu pada artikel selanjutnya kami akan mengulas tentang diaagnosa dan cara mengobati OCD.